Minggu, 12 Februari 2012

laporan kimia dasar 1


BAB I
                                                   PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang  susunan, struktur, serta sifat-sifat materi. Dalam ilmu kimia tidak hanya mempelajari secara teori saja, tetapi  berusaha mencari prinsip yang mengatur serta merumuskan teori untuk menerangkan mengapa hal itu terjadi. Contohnya adalah alkohol yang mudah terbakar. Dalam ilmu kimia semua itu akan dibahas dan dijelaskan asal penyebabnya, unsur apa yang terdapat di dalamnya, dan kenapa hal itu bisa terjadi. Selain itu, ilmu kimia juga menerangkan sesuatu sampai hal terkecil, meliputi zat maupun bukan zat, misalnya dalam larutan, kita bisa mempelajari bagaimana melakukan pengenceran, penyaringan, titrasi, dll. Semua itu akan dibahas dalam ilmu kimia, dari materi  atau zat apa yang terkandung di dalamnya, hasil apa yang di dapat, dan bagaimana caranya.
Banyak ahli mengemukakan hukum-hukum kimia pengenceran, penyaringan, titrasi, pembuatan gas, penggunaan kertas lakmus dan analisis senyawa aktif dalam obat dan lain sebagainya.
Dari pernyataan di atas maka penyusun tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ilmu kimia melalui praktikum dan dalam hal ini penyusun sudah melakukan praktikum tersebut. Oleh karena itu, penyusun LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I.


                 
1.1      Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.   Memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar I tentang hasil praktikum Kimia.
2.   Melatih mahasiswa dalam kegiatan praktikum
3.   Mahasiswa mengetahui alat apa saja yang digunakan dalam kegiatan praktikum.
1.2.2 Tujuan Khusus
    1. Mengetahui dan mengenal alat-alat kimia beserta fungsinya
2. Mempelajari dan menganalisis pengenceran dan penyaringan  
    larutan
3. Mempelajari proses titrasi suatu larutan
4. Mengetahui cara pembuatan gas dan penggunaan kertas lakmus
  5. Mengetahui cara dalam menganalisis aspirin dalam tablet.
6. Mengetahui reaksi yang terjadi pada percobaan yang dilaksanakan.
7. Mempelajari bagaimana mempraktikan percobaan secara baik.

 1.3 Manfaat
1.  Mampu mengenal alat-alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum.
2.   Mahasiswa telah mengetahui cara melakukan pengenceran dan penyaringan larutan.
3.   Mahasiswa telah mengetahui cara pembuatan suatu gas dan pemakaian kertas lakmus
4.    Mahasiswa telah mengetahui pemakaian buret pada saat titrasi
5.    Mahasiswa telah mampu melakukan analisis aspirin pada obat.
6.    Mahasiswa mampu memahami reaksi yang terjadi proses yang menggunakan dua senyawa kimia.
7.    Mahasiswa memahami bagaimana cara kerja dalam laboratorim.
8.    Mahasiswa mampu melakukan percobaan sesuai prosedur secara baik dan benar.
9.    Memahami apa saja yang harus dilakukan dalam hal-hal yang kiranya berbahaya.
10.  Menambah pengetauan bagi mahasiswa tentang ilmu dalam prktikum.

1.4  Ruang Lingkup
Laporan ini berjudul LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I. Praktikum kimia ini dilakukan di Laboratorium Kimia Akamigas Balongan selama lima kali praktikum, yang dimulai dari hari minggu,4 Desember 2011 smpai hari minggu,13 Desember 2011.Pada percobaan pertma dilakukan di ruang SG dan selanjutnya dilakukan diruang LABORATORIUM.
Bab I membahas latar belakang dan tujuan pembuatan laporan ini. Bab II “Pengenalan Alat-alat Laboratorium dan Kegunaannya”. Bab III “Pengenceran dan Penyaringan Larutan”. Bab IV “Titrasi”. Bab V “Pembuatan dan Pengenalan Suatu Gas serta Pengenalan Kertas Lakmus”. Bab VI “Analisis Aspirin Dalam Tablet”. Dan Bab VII Penutup.
Praktikum dilakukan untuk mempelajari secara langsung peristiwa dalam kimia. Praktikum ini dilakukan dengan cara mengamati, membaca dan menghitung data-data yang diketahui dari hasil percobaan.
Dalam percobaan pertama hanya dilakukan pengenalan alat dan fungsi alat yang ada dalam praktikum,dan dalam percobaan pengenceran dan penyaringan kita melakukan proses pengenceran HCl,H2SO4 pekat ,dan Pb nitrat jika penyaringanya itu sendiri larutan H2SO4 pekat yang sudah diencerkan tadi dicampur dengan larutan Pb nitrat lalu dilakukan proes penyaringan.sedngkan dalam percobaan ketiga melakukan titrasi dimana bahan yang digunakan yaitu NaOH,HCl dan Indikstor Phenolfthalein proses ini menentukan kosentrasi larutan.dan dalam percobaan keempat pembuatan dan pengenalan suatu gas serta pengenalan kertas lakmus,dan yang terakhir yaitu melakukan percobaan tentang analisis apairin pada obat tablet kita mengetahui berapa kosentrasi aspirin yang terkandung pada obat tablet.
Semua percobaan dilakukan sesuai prosedur dan tujua kita juga mampu  karna sisem kerja kita dengan mengamati dan menganalisis.



BAB II
PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM
DAN KEGUNAANNYA

2.1 Tujuan
 1. Mengenal alat-alat laboratorium kimia
 2. Menggambar ala-alat laboratorium
 3. Menulis kegunaan alat-alat laboratorium
   4. mempermudah pelaksanaan praktkum untuk selanjutnya
2.2     Alat
·  Tabung Reaksi
·  Penjepit/Gegep
·  Pengaduk Gelas
·  Corong Gelas
·  Pipa Bengkok
·  Gelas Arloji
·  Gelas Ukur
·  Gelas Piala/Beaker
·  Labu Erlenmeyer
·  Labu Ukur/Labu Takar
·  Pipet Volumetrik/Pipet Gondok
·  Pipet Mohr
·  Pipet tetes/pipet pasteur
·  ProPipet/Balp
·  Buret
·  Kaki Tiga
·  Kasa
·  Segitiga Porselin
·  Cawan Porselin
·  Pinggan Porselin
·  Statif
·       Pembakar Spiritus
·       Electric Heater
2.3  Prosedur  Percobaan
a.  Mempelajari dan mengamati alat-alat laboratorium.
b.   Mempelajari kegunaan alat-alat laboratorium yang dijelaskan asisten dosen.
c.   Mendengarkan penjelasan dari assisten praktikum.
d.   Menggambar alat-alat di peragaan pada buku panduan buku.

2.4  Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Nama-nama Alat dan Kegunaannya
No.
Nama Alat
                              Kegunaan
1.




Gambar 1.1Tabung Reaksi
·      Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit
2.




Gambar 1.2 Penjepit/Gegep
·      Digunakan untuk memegang tabung reaksi sewaktu dipanaskan
·      Digunakan sebagai alat untuk membantu pengambilanalat-alat yang sukar/tidak boleh diambil dengan tangan
3.



Gambar 1.3 Pengaduk Gelas
·      Mengaduk suatu campuran atau larutan zat kimia pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia
·      Menolong pada waktu menuangkan cairan pada proses penyaringan
4.




Gambar 1.4 Corong Gelas
·      Menolong pada waktu memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti botol, labu ukur, buret dan lain sebagainya.
5.



Gambar 1.5 Pipa Bengkok

·      Digunakan untuk mengalirkan gas kedalam suatu tempat tertutup atau kedalam larutan
6.




Gambar 1.6 Gelas Arloji
·      Digunakan tempat dalam penimbangan zat padat berbentuk kristal/serbuk yang tidak higroskropis
7.



Gambar 1.7 Gelas Ukur
·      Digunakan untuk mengukur volume zat kimiadalam bentuk cair, kecuali larutan/pelarut yang panas
8.



Gambar 1.8 Gelas Piala/Beaker
·      Tempat membuat atau memanaskan larutan
·      Menguapkan atau memekatkan larutan
9.




Gambar 1.9 Labu Erlenmeyer
·      Digunakan sebagai tempat zat yang dititrasi
·      Bisa digunakan untuk memanaskan larutan
10.




Gambar 1.10 Labu Ukur/Labu Takar
·      Membuat larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya
·      Mengencerkan larutan sampai volume tertentu dengan ditambah air

11.



Gambar 1.11 Pipet Volumetrik/ Pipet Gondok
·      Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu yang tepat
12.



Gambar 1.12 Pipet Mohr
·      Berfungsi untuk mengambil larutan dengan bermacam-macam volume karena memiliki skala

13.




Gambar1.13 Pipet Tetes/Pipet Pasteu
·      Terbuat dari gelas
·      Digunakan untuk mengambil larutan dalam skala kecil dan dapat menghasilkan tetesan

14.




Gambar 1.14 Pipet/Balp
·      Digunakan bersama pipet volumetrik atau pipet Mohr untuk menghisap larutan yang akan diambil

15.




Gambar 1.15 Buret
·      Digunakan dalam titrasi yaitu sebagai tempat bahan titran/zat penitrasi

16.



Gambar 1.16 Kaki Tiga
·      Digunakan sebagai tungku, dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan dan diantara ketiga kakinya tempt api untuk pemanasan.
17.




Gambar 1.17 Kasa
·      Digunakan sebagai alat perata panas, sehingga pemanasan zat-zat dalam wadah seperti gelas piala akan menyeluruh
18.




Gambar 1.18 Segitiga Porselin
·      Digunakan sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti cawan porselin yang akan dipanaskan diatas kakitiga
19.



1.19 Gambar Cawan Porselin
·      Digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, menggabungkan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetrik sehingga menjadi bentuk yang stabil
20.



Gambar 1.20 Pinggan Porselin
·      Untuk menguapkan larutan sehingga lebih
pekat atau menjadi kering mengkristalkan zat dan menyublimasi zat
21.




Gambar 1.21 Tiang  Statif
·      Digunakan sebagai dudukan buret dalam proses titrasi
22.




Gambar 1.21 Pembakar Spiritus
·      Digunakan untuk memanaskan zat kimia
23.



Gambar 1.23 Electric Heater
·      Untuk memanaskan larutan memakai listrik

2.5  Analisa Percobaan
Tabung reaksi terbuat dari gelas, bentuk silinder tabung dan dapat dipanaskan, digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Penjepit terbuat dari kayu atau kawat yang digunakan untuk memegang tabung reaksi sewaktu dipanaskan dan digunakan sebagai alat untuk membantu pengambilan alat-alat yang sukar tidak boleh diambil dengan tangan. Pengaduk gelas berfungsi sebagai pengaduk suatu campuran atau larutan zat kimia pada waktu melakuan reaksi-reaksi kimia dan menolong pada waktu menuangkan cairan pada proses penyaringan. Corong gelas terbuat dari gelas dan menolong pada waktu memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti botol, labu ukur, buret dan lain sebagainya. Pipa bengkok terbuat dari gelas dan digunakan untuk mengalirkan gas kedalam suatu tempat tertutup atau kedalam larutan. Gelas arloji terbuat dari gelas dan digunakan tempat dalam penimbangan zat padat berbentuk kristal serbuk yang tidak higroskropis. Gelas ukur terbuat dari gelas, memiliki skala dan terdiri dari bermacam-macam ukuran dan digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair, kecuali larutan pelarut yang panas. Gelas Piala atau Beaker terbuat dari gelas, memiliki ukuran volume tertentu namun bukan sebagai pengukur (volume perkiraan), tempat membuat atau memanaskan larutan serta menguapkan atau memekatkan larutan.
 Labu Erlenmeyer terbuat dari gelas, memiliki volume tertentu (volume perkiraan) namun bukan sebagai alat pengukur, digunakan sebagai tempat zat yang dititrasi dan bisa digunakan untuk memanaskan larutan. Labu ukur terbuat dari gelas, memiliki ukuran volume tertentu (volume tepat) dan terdiri dari bermacam-macam ukuran, membuat larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya, mengencerkan larutan sampai volume tertentu dengan ditambah air, tidak boleh digunakan untuk mengukur larutant yang panas.
Pipet volumetrik atau pipet gondok terbuat dari gelas, pada bagian tengah pipet ini terdapat yang membesar (gondok) sementara bagian ujungnya runcing, memiliki ukuran dan volume tertentu yang tepat dan sangat teliti (lebih tepat dari gelas ukur) dengan bermacam-macam ukuran, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu yang tepat. Pipet mohr terbuat dari gelas, semua bagian pipet besarnya sama dan ujungnya meruncing, berfungsi untuk mengambil larutan dengan bermacam-macam volume karena memiliki skala, dan volume larutan terukur secara tepat dan teliti (lebih tepat dari gelas ukur). Pipet tetes terbuat dari gelas, dan digunakan untuk mengambil larutan dalam skala kecil dan dapat menghasilkan tetesan.
 Pipet atau Balp terbuat dari  karet atau plastik, digunakan bersama pipet volumetrik atau pipet mohr untuk menghisap larutan yang akan diambil, dan memiliki batas maksimal larutan yang bisa dihisap. Buret terbuat dari gelas, pada ujung terdapat kran, memiliki skala dan volume tertentu dan digunakan dalam titrasi yaitu sebagai tempat bahan titran atau zat penitrasiyang dalam titrasi, zat penitrasi dikeluarkan dari buret sedikit demi sedikit melalui kran, volume yang telah dikeluarkan dapat dilihat pada skala buret. Kaki tiga digunakan sebagai tungku, dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan dan diantara ketiga kakinya tempt api untuk pemanasan dan digunakan sebagai tungku, dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan dan diantara ketiga kakinya tempat api untuk pemanasan. Kasa digunakan sebagai alat perata panas, sehingga pemanasan zat-zat dalam wadah seperti gelas piala akan menyeluruh. Segitiga porselin digunakan sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti cawan porselin yang akan dipanaskan diatas kakitiga.
Cawan porselin terbuat dari bahan porselin dan digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, menggabungkan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetrik sehingga menjadi bentuk yang stabil. Pinggan porselin untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering mengkristalkan zat dan menyublimasi zat. Statif digunakan sebagai dudukan buret dalam proses titrasi. . Pembakar spiritus digunakan untuk memanaskan zat kimia. Electric Heater untuk memanaskan larutan memakai listrik.
2.6  Analisa Kesalahan
   Dalamini praktikum persobaan 1 ini ada beberapa kesalahan dalam praktekum tentang pengaenalan alat-alat laboratorium serta kegunaannya. yaitu :
·      Tidak paham pada apa yang dijelaskan
·       Cara penggunaan alat atau pemeganganya masih banyak yang salah
·       Tidak kondusif dalam artian terlalu banyak mahasiswa jadi kurang  efektif
·       Suasananya gund gundah sehingga mengganggu  kosentrasi menggambar.
·       Kurang memperhatikan alat-alat dengan jelas sehingga hasil pengamatan kurang memuaskan.
2.7   Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan pengenalan alat-alat laboratorium dan kegunaannya maka dapat di tarik kesimpulan.
Yaitu :
1.    Setiap mempunyai harga yang bervariasi.
2.    Dapat mengetahui bentuk alat dan dapat menggambarkannya.
3.    Sebagai besar alat-alat laboratorium terbuat dari kaca sehingga praktikan harus hati-hati menggunakannya.
4.    Pungsi dari alat peraga harus digunakan sesuai dendan prosedurnya dan kegunaannya.
5.    Praktikan dapat mengetahui bentuk dan jenis alat-alat laboratorium.
6.    Tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedkit.
7.    Penjepit digunakan untuk memegang tabung reaksi sewaktu dipanaskan dan digunakan sebagai alat untuk membantu pengambilan alat yang sukar diambil oleh tangan.
8.    Pengaduk Gelas berfungsi sebagai pengaduk suatu campuran pada waktu melakukan reaksi-reaksi kimia dan menolong pada waktu menuangkan cairan pada proses penyaringan.
9.    Corong Gelas terbuat dari gelas dan menolong pada waktu memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti botol, labu ukur, dan lain sebagainya.
10.  Pipa Bengkok digunakan untuk mengalirkan gas kedalam suatu tempat tertutup.
11.  Gelas Arloji digunakan sebagai tempat dalam penimbangan zat padat berbentuk kristal.
12.  Gelas ukur befungsi untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair kecuali larutan.
13.  Gelas Piala digunakan untuk tempat membuat atau memanaskan larutan dan untuk menguapkan atau melekatkan larutan.
14.  Labu Erlenmeyer digunakan untuk tempat zat yang dititrasi dapat digunakan pula untuk memanasan larutan.
15.  Labu Ukur berfungsi membuat larutan tertentu dengan volume setepatnya dan mengencerkan larutan sampai volume tertentu.
16.  Pipet Volumetrik digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu yang tepat.
17.  Pipet Mohr berfungsi untuk mengambil larutan dengan bermacam-macam volume karena memiliki skala.
18.  Pipet Tetes digunakan untuk mengambil larutan dalam skala kecil dan dapat menghasilkan tetesan.
19.  Balp digunakan bersama pipet gondok atau pipet mohr untuk menghisap larutan yang diambil.
20.  Buret digunakan dalam titrasi yaitu sebagai tempat bahan titran atau zat penitrasi.
21.  Kaki tiga digunakan sebagai tungku, dimana diatasnya diletakkan wadah bahan yang dipanaskan dan diantara ketiga kaki terdapat tempat api.
22.  Kasa Kawat berfungsi sebagai alat untuk meratakkan panas sehingga pemanas zat-zat dalam wadah seperti gelas piala.
23.  Segitiga Porselin berfungsi sebagai alat penopang wadah bahan seperti cawan porselin.
24.  Cawan Porselin berfungsi untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, menguraikan endapan
25.  Pinggan Porselin digunakan untuk, menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering.
26.  Tiang Statif digunaan untuk menggantungkan buret.
27.  Pembakar Spiritus digunakan untuk pembakar atau pemanas.
28.  Electric Heater digunakan untuk memanaskan larutan dengan
       memakai listrik.