BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kimia adalah ilmu yang
mempelajari tentang susunan, struktur,
serta sifat-sifat materi. Dalam ilmu kimia tidak hanya mempelajari secara teori
saja, tetapi berusaha mencari prinsip
yang mengatur serta merumuskan teori untuk menerangkan mengapa hal itu terjadi.
Contohnya adalah alkohol yang mudah terbakar. Dalam ilmu kimia semua itu akan
dibahas dan dijelaskan asal penyebabnya, unsur apa yang terdapat di dalamnya,
dan kenapa hal itu bisa terjadi. Selain itu, ilmu kimia juga menerangkan
sesuatu sampai hal terkecil, meliputi zat maupun bukan zat, misalnya dalam
larutan, kita bisa mempelajari bagaimana melakukan pengenceran, penyaringan,
titrasi, dll. Semua itu akan dibahas dalam ilmu kimia, dari materi atau zat apa yang terkandung di dalamnya,
hasil apa yang di dapat, dan bagaimana caranya.
Banyak ahli
mengemukakan hukum-hukum kimia
pengenceran, penyaringan, titrasi, pembuatan gas, penggunaan kertas lakmus dan
analisis senyawa aktif dalam obat dan lain sebagainya.
Dari pernyataan di atas maka penyusun
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ilmu kimia melalui praktikum dan
dalam hal ini penyusun sudah melakukan praktikum tersebut. Oleh karena itu,
penyusun LAPORAN
RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I.
1.1 Tujuan
1.2.1 Tujuan
Umum
1. Memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar I tentang hasil praktikum
Kimia.
2. Melatih
mahasiswa dalam kegiatan praktikum
3. Mahasiswa
mengetahui alat apa saja yang digunakan dalam kegiatan praktikum.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan mengenal alat-alat kimia
beserta fungsinya
2. Mempelajari dan menganalisis pengenceran dan
penyaringan
larutan
3. Mempelajari proses titrasi suatu larutan
4. Mengetahui cara pembuatan gas dan penggunaan kertas
lakmus
5.
Mengetahui cara dalam menganalisis aspirin dalam tablet.
6. Mengetahui reaksi yang terjadi pada percobaan yang
dilaksanakan.
7.
Mempelajari bagaimana mempraktikan percobaan secara baik.
1.3 Manfaat
1. Mampu mengenal alat-alat yang
digunakan dalam kegiatan praktikum.
2. Mahasiswa
telah mengetahui
cara melakukan pengenceran dan penyaringan larutan.
3. Mahasiswa
telah mengetahui cara
pembuatan suatu gas dan pemakaian kertas lakmus
4. Mahasiswa
telah mengetahui
pemakaian buret pada saat titrasi
5. Mahasiswa
telah mampu melakukan
analisis aspirin pada obat.
6. Mahasiswa mampu memahami
reaksi yang terjadi proses yang menggunakan dua senyawa kimia.
7. Mahasiswa memahami bagaimana
cara kerja dalam laboratorim.
8. Mahasiswa mampu melakukan
percobaan sesuai prosedur secara baik dan benar.
9. Memahami apa saja yang harus
dilakukan dalam hal-hal yang kiranya berbahaya.
10. Menambah pengetauan bagi
mahasiswa tentang ilmu dalam prktikum.
1.4 Ruang
Lingkup
Laporan ini berjudul LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I. Praktikum kimia ini dilakukan di Laboratorium Kimia
Akamigas Balongan selama lima kali praktikum, yang dimulai dari hari minggu,4
Desember 2011 smpai hari minggu,13 Desember 2011.Pada percobaan pertma
dilakukan di ruang SG dan selanjutnya dilakukan diruang LABORATORIUM.
Bab I membahas latar belakang dan
tujuan pembuatan laporan ini. Bab II “Pengenalan Alat-alat Laboratorium dan
Kegunaannya”. Bab III “Pengenceran dan Penyaringan Larutan”. Bab IV “Titrasi”.
Bab V “Pembuatan dan Pengenalan Suatu Gas serta Pengenalan Kertas Lakmus”. Bab
VI “Analisis Aspirin Dalam Tablet”. Dan Bab VII Penutup.
Praktikum dilakukan untuk mempelajari
secara langsung peristiwa dalam kimia. Praktikum ini dilakukan dengan cara
mengamati, membaca dan menghitung data-data yang diketahui dari hasil
percobaan.
Dalam percobaan pertama hanya
dilakukan pengenalan alat dan fungsi alat yang ada dalam praktikum,dan dalam
percobaan pengenceran dan penyaringan kita melakukan proses pengenceran HCl,H2SO4
pekat ,dan Pb nitrat jika penyaringanya itu sendiri larutan H2SO4
pekat yang sudah diencerkan tadi dicampur dengan larutan Pb nitrat lalu
dilakukan proes penyaringan.sedngkan dalam percobaan ketiga melakukan titrasi
dimana bahan yang digunakan yaitu NaOH,HCl dan Indikstor Phenolfthalein proses
ini menentukan kosentrasi larutan.dan dalam percobaan keempat pembuatan dan
pengenalan suatu gas serta pengenalan kertas lakmus,dan yang terakhir yaitu
melakukan percobaan tentang analisis apairin pada obat tablet kita mengetahui berapa
kosentrasi aspirin yang terkandung pada obat tablet.
Semua percobaan dilakukan sesuai
prosedur dan tujua kita juga mampu karna
sisem kerja kita dengan mengamati dan menganalisis.
BAB II
PENGENALAN
ALAT – ALAT LABORATORIUM
DAN
KEGUNAANNYA
2.1
Tujuan
1. Mengenal alat-alat laboratorium kimia
2. Menggambar ala-alat laboratorium
3. Menulis kegunaan alat-alat laboratorium
4. mempermudah pelaksanaan
praktkum untuk selanjutnya
2.2 Alat
·
Tabung
Reaksi
·
Penjepit/Gegep
·
Pengaduk
Gelas
·
Corong
Gelas
·
Pipa
Bengkok
·
Gelas
Arloji
·
Gelas
Ukur
·
Gelas
Piala/Beaker
·
Labu
Erlenmeyer
·
Labu
Ukur/Labu Takar
·
Pipet
Volumetrik/Pipet Gondok
·
Pipet
Mohr
·
Pipet
tetes/pipet pasteur
·
ProPipet/Balp
·
Buret
·
Kaki
Tiga
·
Kasa
·
Segitiga
Porselin
·
Cawan
Porselin
·
Pinggan
Porselin
·
Statif
·
Pembakar Spiritus
·
Electric
Heater
2.3
Prosedur Percobaan
a. Mempelajari dan mengamati alat-alat
laboratorium.
b.
Mempelajari
kegunaan alat-alat laboratorium yang dijelaskan asisten dosen.
c.
Mendengarkan
penjelasan dari assisten praktikum.
d.
Menggambar
alat-alat di peragaan pada buku panduan buku.
2.4 Hasil
Pengamatan
Tabel
2.1
Nama-nama
Alat dan Kegunaannya
No.
|
Nama Alat
|
Kegunaan
|
1.
|
Gambar
1.1Tabung Reaksi
|
·
Digunakan
untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit
|
2.
|
Gambar
1.2 Penjepit/Gegep
|
·
Digunakan
untuk memegang tabung reaksi sewaktu dipanaskan
·
Digunakan
sebagai alat untuk membantu pengambilanalat-alat yang sukar/tidak boleh
diambil dengan tangan
|
3.
|
Gambar
1.3 Pengaduk Gelas
|
·
Mengaduk
suatu campuran atau larutan zat kimia pada waktu melakukan reaksi-reaksi
kimia
·
Menolong
pada waktu menuangkan cairan pada proses penyaringan
|
4.
|
Gambar
1.4 Corong Gelas
|
·
Menolong
pada waktu memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya,
seperti botol, labu ukur, buret dan lain sebagainya.
|
5.
|
Gambar
1.5 Pipa Bengkok
|
·
Digunakan
untuk mengalirkan gas kedalam suatu tempat tertutup atau kedalam larutan
|
6.
|
Gambar
1.6 Gelas Arloji
|
·
Digunakan
tempat dalam penimbangan zat padat berbentuk kristal/serbuk yang tidak
higroskropis
|
7.
|
Gambar 1.7 Gelas Ukur
|
·
Digunakan
untuk mengukur volume zat kimiadalam bentuk cair, kecuali larutan/pelarut
yang panas
|
8.
|
Gambar
1.8 Gelas Piala/Beaker
|
·
Tempat
membuat atau memanaskan larutan
·
Menguapkan
atau memekatkan larutan
|
9.
|
Gambar
1.9 Labu Erlenmeyer
|
·
Digunakan
sebagai tempat zat yang dititrasi
·
Bisa
digunakan untuk memanaskan larutan
|
10.
|
Gambar
1.10 Labu Ukur/Labu Takar
|
·
Membuat
larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya
·
Mengencerkan
larutan sampai volume tertentu dengan ditambah air
|
11.
|
Gambar
1.11 Pipet Volumetrik/ Pipet Gondok
|
·
Digunakan
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu yang tepat
|
12.
|
Gambar
1.12 Pipet Mohr
|
·
Berfungsi
untuk mengambil larutan dengan bermacam-macam volume karena memiliki skala
|
13.
|
Gambar1.13
Pipet Tetes/Pipet Pasteu
|
·
Terbuat
dari gelas
·
Digunakan
untuk mengambil larutan dalam skala kecil dan dapat menghasilkan tetesan
|
14.
|
Gambar
1.14 Pipet/Balp
|
·
Digunakan
bersama pipet volumetrik atau pipet Mohr untuk menghisap larutan yang akan diambil
|
15.
|
Gambar
1.15 Buret
|
·
Digunakan
dalam titrasi yaitu sebagai tempat bahan titran/zat penitrasi
|
16.
|
Gambar
1.16 Kaki Tiga
|
·
Digunakan
sebagai tungku, dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan
dan diantara ketiga kakinya tempt api untuk pemanasan.
|
17.
|
Gambar
1.17 Kasa
|
·
Digunakan
sebagai alat perata panas, sehingga pemanasan zat-zat dalam wadah seperti
gelas piala akan menyeluruh
|
18.
|
Gambar
1.18 Segitiga Porselin
|
·
Digunakan
sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti cawan porselin yang akan
dipanaskan diatas kakitiga
|
19.
|
1.19
Gambar Cawan Porselin
|
·
Digunakan
untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, menggabungkan kertas saring,
menguraikan endapan dalam gravimetrik sehingga menjadi bentuk yang stabil
|
20.
|
Gambar
1.20 Pinggan Porselin
|
·
Untuk
menguapkan larutan sehingga lebih
pekat atau menjadi kering
mengkristalkan zat dan menyublimasi zat
|
21.
|
Gambar
1.21 Tiang Statif
|
·
Digunakan
sebagai dudukan buret dalam proses titrasi
|
22.
|
Gambar
1.21 Pembakar Spiritus
|
·
Digunakan
untuk memanaskan zat kimia
|
23.
|
Gambar
1.23 Electric Heater
|
·
Untuk
memanaskan larutan memakai listrik
|
2.5
Analisa Percobaan
Tabung
reaksi terbuat dari gelas, bentuk silinder tabung dan dapat dipanaskan,
digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Penjepit terbuat dari kayu atau kawat
yang digunakan untuk memegang tabung reaksi sewaktu dipanaskan dan digunakan
sebagai alat untuk membantu pengambilan alat-alat yang sukar tidak boleh diambil dengan
tangan. Pengaduk gelas berfungsi sebagai pengaduk suatu campuran atau larutan
zat kimia pada waktu melakuan reaksi-reaksi kimia dan menolong pada waktu
menuangkan cairan pada proses penyaringan. Corong gelas terbuat dari gelas dan
menolong pada waktu memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit
mulutnya, seperti botol, labu ukur, buret dan lain sebagainya. Pipa bengkok
terbuat dari gelas dan digunakan untuk mengalirkan gas kedalam suatu tempat
tertutup atau kedalam larutan. Gelas arloji terbuat dari gelas dan digunakan
tempat dalam penimbangan zat padat berbentuk kristal serbuk yang tidak
higroskropis. Gelas ukur terbuat dari gelas, memiliki skala dan terdiri dari
bermacam-macam ukuran dan digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam
bentuk cair, kecuali larutan pelarut
yang panas. Gelas Piala atau Beaker terbuat dari gelas, memiliki
ukuran volume
tertentu namun bukan sebagai pengukur (volume perkiraan), tempat membuat atau
memanaskan larutan serta menguapkan atau memekatkan larutan.
Labu Erlenmeyer
terbuat dari gelas, memiliki volume tertentu (volume perkiraan) namun bukan
sebagai alat pengukur, digunakan sebagai tempat zat yang dititrasi dan bisa
digunakan untuk memanaskan larutan. Labu ukur terbuat dari gelas, memiliki
ukuran volume
tertentu (volume tepat) dan terdiri dari bermacam-macam ukuran, membuat larutan
tertentu dengan volume setepat-tepatnya, mengencerkan larutan sampai volume
tertentu dengan ditambah air, tidak boleh digunakan untuk mengukur larutant
yang panas.
Pipet
volumetrik atau pipet
gondok terbuat dari gelas, pada bagian tengah pipet ini terdapat yang membesar
(gondok) sementara bagian ujungnya runcing, memiliki ukuran dan volume tertentu
yang tepat dan sangat teliti (lebih tepat dari gelas ukur) dengan
bermacam-macam ukuran, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
yang tepat. Pipet mohr
terbuat dari
gelas, semua bagian pipet besarnya sama dan ujungnya meruncing, berfungsi untuk
mengambil larutan dengan bermacam-macam volume karena memiliki skala, dan
volume larutan terukur secara tepat dan teliti (lebih tepat dari gelas ukur).
Pipet tetes terbuat
dari gelas, dan digunakan untuk mengambil larutan dalam skala kecil dan dapat
menghasilkan tetesan.
Pipet atau Balp terbuat dari karet atau plastik, digunakan bersama pipet
volumetrik atau
pipet mohr untuk menghisap larutan yang
akan diambil, dan memiliki batas maksimal larutan yang bisa dihisap. Buret terbuat dari gelas, pada ujung
terdapat kran, memiliki skala dan volume tertentu dan digunakan dalam titrasi
yaitu sebagai tempat bahan titran atau zat
penitrasiyang dalam titrasi, zat penitrasi dikeluarkan dari buret sedikit demi
sedikit melalui kran, volume yang telah dikeluarkan dapat dilihat pada skala
buret. Kaki tiga digunakan
sebagai tungku, dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan dan
diantara ketiga kakinya tempt api untuk pemanasan dan digunakan sebagai tungku,
dimana diatasnya terletak wadah bahan-bahan yang dipanaskan dan diantara ketiga
kakinya tempat api untuk pemanasan. Kasa digunakan sebagai alat perata panas,
sehingga pemanasan zat-zat dalam wadah seperti gelas piala akan menyeluruh.
Segitiga porselin digunakan sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti
cawan porselin yang akan dipanaskan diatas kakitiga.
Cawan porselin terbuat dari
bahan porselin dan digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi,
menggabungkan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetrik sehingga
menjadi bentuk yang stabil. Pinggan porselin untuk menguapkan larutan sehingga
lebih pekat atau menjadi kering mengkristalkan zat dan menyublimasi zat. Statif
digunakan sebagai dudukan buret dalam proses titrasi. . Pembakar spiritus
digunakan untuk memanaskan zat kimia. Electric
Heater untuk memanaskan larutan memakai listrik.
2.6 Analisa Kesalahan
Dalamini
praktikum persobaan 1 ini ada beberapa kesalahan dalam praktekum tentang
pengaenalan alat-alat laboratorium serta kegunaannya. yaitu :
·
Tidak
paham pada apa yang dijelaskan
·
Cara
penggunaan alat atau pemeganganya masih banyak yang salah
·
Tidak
kondusif dalam artian terlalu banyak mahasiswa jadi kurang efektif
·
Suasananya
gund gundah sehingga mengganggu kosentrasi menggambar.
·
Kurang
memperhatikan alat-alat dengan jelas sehingga hasil pengamatan kurang
memuaskan.
2.7 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan pengenalan alat-alat laboratorium dan
kegunaannya maka dapat di tarik kesimpulan.
Yaitu :
1. Setiap mempunyai harga yang
bervariasi.
2. Dapat mengetahui bentuk alat
dan dapat menggambarkannya.
3. Sebagai besar
alat-alat laboratorium terbuat dari kaca sehingga praktikan harus hati-hati
menggunakannya.
4. Pungsi dari
alat peraga harus digunakan sesuai dendan prosedurnya dan kegunaannya.
5. Praktikan dapat mengetahui
bentuk dan jenis alat-alat laboratorium.
6.
Tabung
reaksi digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedkit.
7.
Penjepit
digunakan untuk memegang tabung reaksi sewaktu dipanaskan dan digunakan sebagai
alat untuk membantu pengambilan alat yang sukar diambil oleh tangan.
8.
Pengaduk
Gelas berfungsi sebagai pengaduk suatu campuran pada waktu melakukan
reaksi-reaksi kimia dan menolong pada waktu menuangkan cairan pada proses
penyaringan.
9.
Corong
Gelas terbuat dari gelas dan menolong pada waktu memasukkan cairan ke dalam
suatu tempat yang sempit mulutnya, seperti botol, labu ukur, dan lain
sebagainya.
10. Pipa Bengkok digunakan untuk
mengalirkan gas kedalam suatu tempat tertutup.
11. Gelas Arloji digunakan sebagai
tempat dalam penimbangan zat padat berbentuk kristal.
12. Gelas ukur befungsi untuk
mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair kecuali larutan.
13. Gelas Piala digunakan untuk
tempat membuat atau memanaskan larutan dan untuk menguapkan atau melekatkan
larutan.
14. Labu Erlenmeyer digunakan untuk tempat zat yang dititrasi dapat
digunakan pula untuk memanasan larutan.
15. Labu Ukur berfungsi membuat
larutan tertentu dengan volume setepatnya dan mengencerkan larutan sampai
volume tertentu.
16. Pipet Volumetrik digunakan
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu yang tepat.
17. Pipet Mohr berfungsi untuk mengambil larutan dengan bermacam-macam volume
karena memiliki skala.
18. Pipet Tetes digunakan untuk
mengambil larutan dalam skala kecil dan dapat menghasilkan tetesan.
19. Balp digunakan bersama pipet
gondok atau pipet mohr untuk
menghisap larutan yang diambil.
20. Buret digunakan dalam titrasi
yaitu sebagai tempat bahan titran atau zat penitrasi.
21. Kaki tiga digunakan sebagai
tungku, dimana diatasnya diletakkan wadah bahan yang dipanaskan dan diantara
ketiga kaki terdapat tempat api.
22. Kasa Kawat berfungsi sebagai
alat untuk meratakkan panas sehingga pemanas zat-zat dalam wadah seperti gelas
piala.
23. Segitiga Porselin berfungsi
sebagai alat penopang wadah bahan seperti cawan porselin.
24. Cawan Porselin berfungsi untuk
mereaksikan zat dalam suhu tinggi, menguraikan endapan
25. Pinggan Porselin digunakan
untuk, menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering.
26. Tiang Statif digunaan untuk
menggantungkan buret.
27. Pembakar Spiritus digunakan
untuk pembakar atau pemanas.
28. Electric
Heater
digunakan untuk memanaskan larutan dengan
memakai listrik.